Minggu, 09 Januari 2011

Cerita Rf Online

Ini adalah Sejarah Cerita Tentang Rf

Asal Mula dari ''ACCRETIA EMPIRE
                       ''BELLATO UNNION
                       ''HOLY CORA ALLIANY

SELAMAT MEMBACA ^_^


Cerita Ini hanya Di Temukan Di Blogg ini saja.



01. Another Tales of Novus

PROLOG

Dunia yang luas, galaksi yang tak terbatas. Jauh di dunia kita yang keberadaannya tidak diketahui dan tidak terjangkau oleh kita terdapat sebuah galaksi. Tersebutlah suatu planet di sistem tata surya galaksi tersebut, planet Novus. Planet yang kosong hingga beberapa waktu akhirnya datanglah 3 ras yang bermaksud menguasai planet tersebut.

Accretia Empire (Kerajaan Accretia) merupakan bangsa cyborg. Dikarenakan lingkungan planet asal mereka yang keras, mereka terpaksa mengubah diri mereka menjadi badan buatan. Sekarang mereka telah meninggalkan daging mereka demi mengejar kesempurnaan dan mereka memandang rendah makhluk organik di semesta. Tubuh metalik mereka adalah yang terkeras dan teknologi merekalah yang paling tinggi. Karena merupakan bangsa mesin, Accretia sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mempelajari Force (Sihir). Meski tidak memiliki Force, mereka memiliki senjata perusak paling kuat yaitu Launcher.

Bellato Union (Perserikatan Bellato) merupakan bangsa penemu. Dikarenakan grafitasi planet asal mereka, Bellato menjadi pendek. Mereka ahli dalam menggabungkan kreasi alat-alat dan senjata-senjata dengan Cahaya dari sihir semesta. Mereka memasuki perang dengan fisik yang kecil namun cerdik yang membuat mereka berpotensi menjadi yang terkuat. Sebelum menjadi Perserikatan, awalnya mereka adalah Kerajaan, yang mengambil alih setelah perang sipil Cora tapi dikalahkan oleh bangsa Accretia. Dibawah penderitaan kekalahan oleh kekuatan besar, namun mereka menunggu waktu yang tepat untuk bangkit lagi dan menjadi kekuatan yang perlu diperhitungkan sekali lagi oleh bangsa lain. Bellato yang ahli dalam produksi menciptakan MAU (Massive Armor Unit) untuk membantu mereka dalam perang, namun minimnya bahan membuat MAU diproduksi terbatas.

Holy Alliance Cora (Aliansi Suci Cora) merupakan bangsa kuno. Bangsa yang berspiritual tinggi dan diberkati kemampuan sihir alam, mereka memandang rendah teknologi. Cora menghormati diri mereka sebagai bentuk penciptaan tertinggi. Terkenal ras yang elok, cantik dan paling ahli menggunakan Force, bahkan lebih hebat daripada Bellato yang memerlukan latihan. Dewa mereka adalah Decem, yang dipercayai memberikan kekuatan pada Cora sekaligus misi untuk menundukkan bangsa lain atas nama Decem dan menghilangkan galaksi berteknologi. Dalam perang ini Decem memberikan penjaganya kepada Cora supaya bisa menang dalam perang, yang dipanggil Animus.

Planet Novus memiliki banyak bahan tambang khusus yang sangat berguna dalam hidup mereka. Karena tambang inilah akhirnya membawa perseteruan ketiga bangsa ke planet kecil ini. Perseteruan tiada akhir antara Kerajaan, Perserikatan maupun Aliansi dalam memperebutkan Tambang Crag (Crag Mine) dan mulai berusaha menguasai Chip Pengendali (Control Chip) bangsa lain. Rumor mengatakan siapapun yang memegang 3 Chip Pengendali dapat mengendalikan Penjaga Batu Suci (Holy Stone Keeper) yang membuat mereka leluasa untuk menggali di tambang tengah yang memiliki hasil yang lebih baik dibanding yang lain. 3 bangsa bertemu di planet Novus, 3 bangsa yang berasal dari planet berbeda. Akan seperti apakah nasib yang membawa mereka, atau nasib yang terjadi di planet Novus ini. Makhluk hidup di Novus yang beragampun sepertinya mulai gelisah sejak kehadiran ketiga bangsa yang bermaksud menguasai Novus ini. Kolonipun dibuat dan berbagai garis pertahanan diciptakan untuk menguasai daerah demi daerah Novus ini.

Semua bermulai sekitar 32 tahun setelah ketiga bangsa menginjakkan kakinya di planet Novus. Cerita ini berawal dari seorang Accretia dan orang-orang yang terlibat dengannya dalam perjalanannya. Apakah perjalanannya merupakan suatu pelarian? Takdir? Atau mungkin pencarian? 

By Yuvi 2nd


''YasaFamous'' and DNieJr
02. The story of Bellato

1. FATEFUL ENCOUNTER

NamakuYasaFamous. Aku adalah seorang Wariordari bangsa Bellato. Meskipun begitu, seluruh bangsa sangat membenciku dan juga keluargaku. Leluhurku adalah para Berserker yang sangat Kuat yang menguasai semua Skil. Mereka jugalah yang membawa Bellato pada masa kejayaan pada saat itu. Namun karena mereka merasa tidak ada lagi lawan yang seimbang, mereka mulai menantang MAU milik Bellato. Lama kelamaan, mereka jadi gila dan membantai bangsa Accretia, Cora dan juga Bellato dengan chaos potion. Baik kawan maupun lawan enggan untuk berurusan dengan mereka, Untung saja seiring berjalannya waktu, sifat itu mulai hilang. Hingga sampai pada ayah dan ibuku yang tidak pernah melakukan itu lagi sama sekali. Tapi kemampuan Skil kami memang di atas rata - rata. Mungkin ini adalah pengaruh dari leluhurku. Penduduk Bellato pun masih tidak bisa menerima kami. Bahkan kami diusir dari pusat kota. Dan sekarang kami tinggal di daerah Solus, di sekitar Bukit Bellato.

Kami beruntung mempunyai pemimpin bangsa yang baik yang masih mengizinkan kami tinggal dan mengizinkanku melakukan tugas. Setiap hari aku selalu menjalankan tugas yang diberikan. Hanya saja aku selalu melakukannya seorang diri. Karena semua orang selalu lari ketika melihatku yang bukan Comando atau Miller, bisa mengeluarkan Skil Expert dengan mudahnya. Kadang aku juga ikut mengusir bangsa lain yang menyusup. Namun setiap kali aku berada di antara Bellato yang lain, mereka selalu menjauh. Bahkan ada beberapa prajurit yang menyiapkan chaos potion bila melihatku. Lama kelamaan aku menjadi kesal dan berniat meninggalkan bangsa ini. Orangtuaku selalu melarangku untuk berbuat jahat pada mereka. Mereka tidak ingin kami semua menjadi seperti yang mereka kira. Tetapi dalam hati aku bersumpah akan menjadi kuat dan melakukan apa yang leluhurku pernah lakukan dulu. Untuk itu aku berlatih keras untuk menjadi seorang berserker, tidak, prajurit yang terkuat. Aku juga berlatih untuk menggunakan Force, senapan dan perisai. Akan kubuat para Bellato dan juga bangsa yang lain merasakan kekuatanku yang sebenarnya.

Hingga pada suatu hari aku mendengar laporan dari radio di rumahku, bahwa ada kekacauan di daerah Gurun Sette. Dilaporkan bahwa Isis yang berwarna merah lepas kendali di daerah daratan Nadir. Setiap orang yang ditemuinya akan dimusnahkan. Mendengar itu aku menjadi bersemangat dan ingin menunjukkan pada semua kalau aku mampun menaklukan animus itu. Sesampainya di tempat itu, sama sekali tidak terasa adanya tanda kehidupan. Sampai kulihat seorang prajurit Bellato bertarung dengan Isis. Terlihat sekali bahwa Bellato tersebut yang rupanya adalah seorang Shield Miller terdesak oleh serangan Isis itu. Perisai dan pedangnya sudah retak. Ia hampir tidak bisa melawan. Dalam hati aku berpikir, inilah kesempatanku. Akan kubuat Bellato itu mengakui kekuatanku. Segera saja kuawali serangan mendadakku dengan sebuah Aqua Blade. Isis itu terkejut dan langsung mengubah sasaran. Shield Miller itu ditinggalkannya dalam keadaan sekarat. Segera kulanjutkan serangan beruntunku. Dimulai dengan Weakness, Skil Taw dan Force Estrace. Setelah persiapan selesai, Shining Cut dan Power Cleav  kukeluarkan secara beruntun dan tidak memberikan kesempatan bagi Isis itu untuk menyerang. Namun seranganku sepertinya tidak ada yang mempan. Isis itu menerobos uap yang muncul dan menyerangku. Aku hampir tidak sempat mengelak dan hasilnya lengan kiriku cedera. Isis itu belum berhenti dan terus mengejar. Dengan sisa tenaga, aku menambah kecepatan berlariku dan berusaha menjauh darinya. Tetapi Isis itu berhasil mengejar dan melukai punggungku. Aku benar - benar tak berdaya menghadapi animus ini. Ketika melihat animus itu bersiap melancarkan serangan terakhir, aku hanya bisa menatapnya dengan penuh amarah. Saat Isis itu mendekat, tiba - tiba saja..

“TRING!! Flame Arrow!!”

Seorang spiritualist Bellato menahan serangan itu dan segera menyerangnya. Isis itu pun terpental cukup jauh.
“Kau tidak apa - apa?”, tanya orang itu.
“Siapa kau? Untuk apa kau menolongku?”, kataku.
Belum sempat ia menjawab, Isis itu kembali menerjang. Kali ini ia melancarkan Swarm dan Air Blast. Area sekitarnya menjadi hancur. Kepulan asap menyelimuti bekas ledakan itu. Setelah asap itu hilang, terlihat Isis itu terkapar tak berdaya. Melihat itu, prajurit Bellato itu pun menghampiriku.
“Healing..”
Tiba - tiba saja ia mengeluarkan force itu dan menyembuhkanku. Lukaku terasa tidak sakit lagi. Perlahan - lahan pendarahan pun berhenti.
“Namaku DNieJr. Tidak ada alasan khusus untuk menolongmu. Hanya perasaan sebagai sesama Bellato saja yang mendorongku melakukan ini”, jawabnya.
“Jangan bercanda! Apa kau bermaksud menghinaku?! Menolong Bellato yang terkutuk sepertiku hanya alasan bukan?!”. Aku menjadi geram dan berkata begitu kepadanya.
“Sudah tugasku untuk menolong para prajurit yang terluka di medan perang. Bukankah itu satu alasan yang cukup? Tunggu sebentar ya.”
Ia pun pergi dan menghampiri Shield Miller tadi. Ia menyembuhkan luka prajurit itu dan kembali menyadarkannya. Kemudian ia menghampiriku lagi. Melihat itu, aku menjadi semakin geram.
“Kau mau pamer hah?! Jangan hanya karena kau bisa force holy maka kau bisa berlagak layaknya seorang penyelamat! Aku akan membuktikan kalau aku bisa menjadi Wizard yang lebih hebat darimu! Jauh lebih hebat!!”, ucapku dengan penuh emosi.
Ia masih bersikap tenang dan sedikit heran. Lalu ia pun menjawab.
“Wizard? Mungkin kau salah sangka. Aku adalah Holy Chandra, bukan Wizard. Tugasku memang mendukung pasukan garis depan. Maka dari itu aku bisa melakukan penyembuhan.”
Aku sedikit terkejut mendengarnya. Seseorang yang bisa menumbangkan Isis itu adalah seorang Holy Chandra yang merupakan supporter dan bukan seorang Wizard. Ditambah lagi, pembawaannya yang tenang membuatnya menjadi seorang pendukung yang sangat baik. Bisa kulihat Shield Miller yang tadi terluka sudah bangkit. Dan berjalan menghampiri kami.
“Kau sudah merasa lebih baik?”, tanya DNieJr.
“Ya. Terima kasih, master.”, jawabnya.
Dalam hati aku bergumam,”Ha? Master? Apa dia adalah seorang guildmaster?”. Belum sempat aku bertanya. Ia mengajak kami pulang.
“Baiklah, bila semua sudah selesai, mari kita pulang.”

Kami bertiga pun berjalan meninggalkan lokasi itu. Shield Miller tadi masih terasa enggan untuk mendekatiku. Namun Holy Chandra itu dengan tenangnya berjalan di sebelahku. Tiba - tiba saja, aku merasakan sesuatu yang aneh. Seketika langkah mereka pun terhenti. Sepertinya mereka berpikiran sama. Perasaan aneh ini terasa dari arah belakang kami. Benar saja. Isis yang tadi dikira sudah kalah, masih bangkit lagi. Bahkan sepertinya kini kekuatannya lebih besar. DNieJr dengan segera berbalik badan dan memberi perintah.
“PatriciaChen. Kau kembalilah ke markas bersama bocah ini dan panggil bala bantuan. Terutama dari guild kamikaze. Aku akan mengulur waktu.”
Shield Miller tadi terkejut dan hanya bisa menjawab,”B-baik master..”
Aku yang mendengar perintah itu tidak bisa terima. Aku akan menghabisi animus ini.
“Aku akan tinggal di sini. Kalian saja yang pergi minta bantuan.”
Tanpa banyak omong, segera kupakai perisai dan pedangku. Dengan segera aku maju menghampiri Isis tersebut. Namun tetap saja Isis itu jauh lebih kuat. Seranganku berhasil ditangkis semua. Justru sebaliknya, Isis itu dengan mudah melukaiku. Tiba - tiba..
BOOM! Kembali sebuah flame arrow menghantam Isis tersebut. Tapi nampaknya kali ini serangan Holy Chandra itu tidak berhasil. Melihat itu, Shield Miller tadi segera ber-teleport. Yang tersisa hanyalah tinggal kami berdua.
“Jadi force expert sudah tidak mempan terhadapnya ya? Kalau begitu harus kuserang dengan force elite. Hei, bisakah kau mengulur waktu sebentar? Force yang akan kugunakan memakan waktu cukup lama”, pintanya kepadaku.
Aku hanya mengangguk dan segera mengeluarkan tongkatku. Langsung saja Isis itu ku hajar dengan Shining Cut , Power Cleav  secara bergantian. Isis itu terlihat cukup kewalahan. Melihat itu, aku kembali bersiap - siap. Namun Isis itu bangkit dan langsung menyerangku. Aku terkejut dan hanya bisa menghindar. Meskipun begitu, tanganku tetap terluka cukup parah. Lalu kudengar ada teriakan dari arah Holy Chandra itu.
“Larilaah!! Kau bisa terkenaa!!”, teriaknya.
Aku langsung menghindar dan pergi ke arahnya. Tak lama kemudian..

“METEOR!!!” BOOM! BOOM!

Hujan meteor menyerang Isis itu tanpa ampun. Daratan sekitarnya terbakar api. Isis itu pun seperti mengerang kesakitan. Lalu sebuah meteor terakhir yang cukup besar mengahnHoly Chandra itupun langsung roboh setelah memanggil meteor. Aku pun segera berlari menghampirinya.
“Hey. Kau tidak apa - apa?”
“Tidak. Aku hanya terlalu lelah. Isis yang dikatakan Amy Grade ini memang sulit dimusnahkan. Nah, sekarang semua sudah berakhir. Mari kita pulang.”, jawabnya.
“Ya. Secepatnya.”, balasku. Kemudian aku membantunya untuk berdiri dan berjalan.
“Ternyata kau tidak seburuk yang dikatakan orang. Sepulang nanti, aku akan meyakinkan pada semuanya kalau kau bukanlah anak terkutuk atau semacamnya. Kau adalah seorang Warior Calon ShildMiller  yang hebat.”, lanjutnya.
Aku hanya bisa mengangguk. Tiba - tiba dari belakang terasa ada sesuatu yang menghampiri. Ternyata Isis itu masih hidup! Ia dengan cepat langsung menyerang kami. Dalam jarak sedekat ini kami tidak akan bisa mengelak. Maka dengan segera aku mengambil tongkatku dan bersiap melancarkan serangan sebisanya. Namun Holy Chandra itu malah mendorongku. Sehingga ia menjadi sasaran empuk bagi Isis itu. Dan…
SRASSHH!! Isis itu merobek dadanya dengan sekali serangan. Holy Chandra itu teriak dan mengerang kesakitan. Belum selesai, Isis itu menyerang dengan beruntun. Holy Chandra itu tidak bisa menghindar. Ia hanya bisa berteriak,”LARILAAH!” CEPAT PERGI DARI SINIII!!”.
Aku hanya bisa terdiam. Satu - satunya orang yang baik padaku dan bahkan mau berkorban untukku, sedang diambang kematian. Aku benar - benar tidak tahan. Tanganku mengepal dengan keras. Namun Holy Chandra itu masih menahannya. Bahkan ketika Isis itu berusaha lari mengejarku, ia menarik Isis itu agar tidak menjangkauku. Aku menjadi panik dan menuruti kata - katanya. Aku berlari menjauh, berharap ada bala bantuan datang.

Sampai aku mendengar teriakan yang sangat keras. Ketika aku menoleh kebelakang, Holy Chandra itu tengah dicabik - cabik oleh Isis itu. Cukup sudah, dalam hatiku. Aku sudah tidak tahan lagi. Setelah Holy Chandra itu tidak banyak bergerak lagi, Isis itu segera datang menghampiriku. Aku yang saat itu sedang dikuasai amarah, tidak bisa berpikir jernih untuk melancarkan force dengan benar. Yang terpikir dalam benakku hanyalah kekuatan untuk menghancurkannya. Tanpa kusadari, tubuhku diselimuti cahaya merah. Seakan teringat sesuatu, aku segera memusatkan energi. Dan ketika Isis itu masuk dalam jarak tembakku, dengan segera..

CORONA!!!

Api berdatangan dari segala arah dan membungkus Isis tersebut. Api itu terus berkobar dengan hebatnya. Perlahan - lahan api itu pun lenyap. Begitu juga dengan Isis itu, hilang tanpa sisa. Dengan segera aku menghampiri Holy Chandra tadi. Syukurlah dia masih selamat walaupun ia tidak sadarkan diri. Aku pun menggendongnya di punggungku dan kami pun kembali ke markas. Pertemuan kami hari ini sangat berarti bagiku. Mataku menjadi terbuka dan pikiranku tersadarkan. Tidak ada gunanya dalam satu bangsa saling berselisih. Yang ada, kita harus saling tolong menolong satu sama lain. Semua demi kita semua, demi bangsa ini. Oleh karena itu, aku membuang misiku untuk menjadi ShildMiller. Jalan yang kupilih adalah sebagai seorang Holy Chandra.


''YasaFamous'' menyelamatkan DNieJr

2. UNPLEASANT RETURN

Saat tiba di depan portal untuk kembali, beberapa prajurit Bellato sudah ada di situ. Mungkin mereka adalah bala bantuan yang hendak menolong. Namun mereka tampak terkejut melihat aku membawa DnieJr dalam keadaan terluka parah. Mereka tampak saling memandang satu sama lain, lalu mengeluarkan senjata mereka. Aku melihat itu hanya sebagai tindakan berjaga - jaga kalau ada musuh yang datang. Tetapi saat mereka mengeluarkan chaos potion, langkahku sempat terhenti sejenak. Keempat orang itu yang tampaknya para warrior bersiap - siap untuk meminum chaos potion tersebut. Aku sangat kesal melihatnya. Ternyata mereka mengira aku yang telah membuat DNieJr terluka parah. Kemudian aku kembali berjalan tanpa menghiraukan mereka. Benar saja, mereka meminum chaos potion itu sampai habis.

Melihat itu aku semakin kesal. Namun aku tidak takut. Langkahku semakin kumantapkan. Perlahan - lahan mereka pun mundur. Ada seorang prajurit yang menangkat pedangnya dan bersiap menyerang. Aku pun segera memandang matanya. Ia pun mundur dan menurunkan pedangnya. Mereka semua tidak jadi menyerangku. Aku mengabaikan mereka dan segera menuju portal untuk kembali ke markas.

Sesampainya di markas, situasi tidak menjadi lebih baik. Seisi markas yang tadinya terdengar cukup ramai, kini semua diam. Mereka memusatkan perhatian mereka padaku dan juga Kuru. Banyak sekali orang yang mengerumuniku. Ada juga yang mengeluarkan chaos potion dan bersiap meminumnya. Aku sudah tidak tahan akan semua ini. Sampai seorang wakil archon datang dan berteriak,”Prajurit… Tangkap segera pengkhianat bangsa itu. Sementara ini masukkan ia dalam penjara dan tunggu perintah Tuan Exodus.”
“BAIK!!”, serentak pasukan utama guild menghampiriku.

Aku semakin kesal menghadapi perlakuan seperti ini. Karena geram, aku berteriak di hadapan mereka semua.
“DIMANA RUANG PERAWATAN??!! CEPAT BERITAHU AKU!!!”. Serentak mereka semua diam membisu. Orang - orang yang tadi mengerumuni seakan takut dan membuka jalan untukku. Dan tampaknya mereka memberitahu dimana ruang perawatan berada. Dengan segera, aku meneruskan langkahku menuju tempat itu. Semua orang memandangku. Ada juga yang saling berbisik. Aku tidak menghiraukannya dan terus berjalan. Hingga archon Bellato datang menghampiriku.

Semua orang yang ada disana segera memberi hormat. Ternyata seorang archon memang sangat disegani. Lalu dia mendekatiku dan berbicara.”Siapa yang melakukan ini?”, tanyanya dengan tenang. Aku sedikit kaget. Awalnya kukira ia akan berbuat sama seperti yang lain lakukan. Aku pun segera menjawabnya,”ada Isis yang sangat kuat lepas kendali di gurun Sette yang menyerang kami. Isis itu membuatnya menjadi terluka seperti ini.”
Ia sempat terdiam dan heran. Lalu ia memanggil beberapa orang untuk menolong DNieJr.”Panggilkan semua Holy Chandra. Lakukan pertolongan pertama pada DNieJr. Sepertinya ia masih bisa diselamatkan.” Dengan segera datanglah sepasukan Holy Chandra yang membawa DNieJr pergi. Lalu archon itu kembali berbicara kepadaku.”Terima kasih telah menolongnya. Sekarang kau boleh istirahat.” Apa? Dia berterima kasih kepadaku? Apa dia tahu yang sebenarnya? Padahal penduduk Bellato lain dan bahkan wakil archon bertindak lain. Belum sempat aku menanyakan itu, kepalaku terasa sakit. Lama kelamaan aku tidak sadarkan diri, dan aku terjatuh. Pemandangan yang sempat kulihat terakhir adalah adanya beberapa orang yang datang menghampiriku.

Ketika aku terbangun, aku sudah berada di ruang perawatan. Ketika aku tersadarkan, aku langsung teringat pada DNieJr.Dengan segera aku keluar ruangan dan menuju ruang operasi. Ternyata operasi masih berlangsung. Terlihat Exodus, archon Bellato dan MsJudgement  salah satu wakilnya sedang menunggu hasil operasi dengan cemas. Kemudian aku menghampiri mereka. Saat itu juga aku masuk dalam pandangan MsJudgement dan ia menatapku dengan dingin.
''Kau ini Pasti gara2 Kamu ya DNieJr jd Begini Dasar ''Kutu Loncat''
“Kau lagi.. Apa maumu di sini? Belum cukupkah kau melukai salah satu wakil archon kita ini?”
Aku hanya menunduk dan terdiam. Bila kupikir lagi, akulah yang membuatnya menjadi terluka seperti ini. Ia terluka karena melindungiku. Aku benar - benar tidak bisa berbuat apa - apa pada saat itu. ! Hentikan! Sudah cukup.. Ia sudah melakukan yang terbaik dengan membawa  DNieJr kembali ke markas.”, Exodus berbicara memecah keheningan. Saat itu juga, operasi selesai. Tim Holy Chandra keluar dari kamar operasi. Salah satunya mengatakan kalau pasien masih butuh istirahat. Namun secara keseluruhan, kondisinya tidak terlalu parah. Namun tidak memungkinkan untuk berperang hari ini. Mendengar itu, Exodus dan Rudra pergi dari ruang operasi dan melakukan pengumuman di pusat markas. Aku pun mengikuti mereka menuju ke sana.

Exodus pun mengumpulkan semua prajurit dan berbicara kepada mereka semua. “Para prajurit sekalian. Tidak lama lagi perang hari ini akan dimulai. Maka dari itu saya meminta agar kalian semua bersiap - siap.” Serentak seluruh prajurit tampak bersiap - siap dan segela membeli perbekalan. Para Armor Rider segera menuju hangar untuk menyiapkan MAU mereka. Kemudian mereka berkumpul di depan portal. Exodus pun kembali berbicara,”Semuanya!! Sekarang saatnya kita berangkat!”. Maka dengan segera seluruh prajurit pergi menuju tambang Crag. Seketika markas Bellato menjadi sepi. Aku memutuskan untuk kembali ke ruang perawatan untuk melihat keadaan DNieJr. Sesampainya di sana, aku melihat ia sudah sadarkan diri. Aku pun segera bergegas menghampirinya.

“Hei. Kau sudah sadar?”, tanyaku. “Ya. Yang lain sudah berangkat perang ya?”, balasnya. Aku hanya mengangguk. Terlihat sekali ia sangat sedih karena kondisinya tidak memungkinkan untuk berperang. “Aku juga ingin berperang”, kataku memecah keheningan. Dia aga terkejut dan sedikit heran. Lalu ia tersenyum dan menjawab,”Boleh saja. Tapi setidaknya kau harus memilih profesi lebih dulu. Sekarang sudah saatnya kan?”. “Baiklah, aku akan menemui pemimpin bangsa sekarang.”, jawabku. Ia mengangguk lalu kembali berkata,”Hari ini akan bertambah lagi seorang calon Berserker yang handal.” Aku hanya diam saja mendengar itu. Dan kami pun segera beranjak menuju tempat pemimpin bangsa.

Sesampainya di sana, pemimpin bangsa segera menyambutku. “Wahai prajurit, apa yang kau inginkan?”, tanyanya. “Saya ingin memilih profesi.”, jawabku. “Profesi apa yang hendak kau pilih?”, tanyanya lagi. Sesaat aku terdiam, lalu menarik nafas dalam - dalam. Aku sempat melihat ke arah DNieJr sesaat dan ia tersenyum. Lalu dengan lantang aku menjawab,”Saya ingin menjadi Berserker”. Lalu ia menjawab,”Baiklah. Akan kuberikan kemampuan seorang Chandra kepadamu. Semoga dengan ini kau dapat berbakti untuk bangsa.” Saat itu, aku merasa seperti kekuatan mengalir dalam diriku. Dan aku pun segera menyadari kalau aku mempunyai kemampuan baru. Lalu aku mohon diri dan menemui DNieJr. Ia melihatku dengan heran. “Bukankah kau ingin menjadi seorang ShildMiller? Seharusnya kau menjadi seorang Miller.”, tanyanya. “Tidak. Aku sudah berubah pikiran. Setelah apa yang aku alami, aku merasa lebih cocok menjadi seorang Berserker .”, jawabku. Ia terdiam sesaat, lalu berkata,”Baiklah. Aku akan membantumu untuk mencapainya. Saat ini kau hanya menguasai Skil Expert bukan? Kau perlu menguasai Skil Elit  juga. Tenang saja, aku akan mengajarimu.” Kemudian dimulailah latihanku untuk menjadi seorang Holy Chandra.

Satu bulan kemudian, aku sudah menguasai force semua elemen sampai tingkat Elite. Bukan hanya itu, aku juga sudah menjadi seorang Holy Chandra. Kuru lah yang mengajariku semuanya. Ia sudah kuanggap seperti guruku sendiri. Kemudian suatu hari ia mengajakku berjalan - jalan di markas. Ia membawaku ke ruang archon. Tepatnya ke balkon. “Lihatlah, YasaFamous. Bangsa ini memiliki negeri yang sangat indah.”, katanya sambil menunjukkan pemandangan dari markas Bellato. “Lindungilah semua hal yang indah ini. Bukan hanya itu. Lindungi juga suara canda tawa yang ada di sini.” Aku heran karena tiba - tiba ia berkata begitu. Belum sempat aku berbicara, ia membawaku ke suatu perpustakaan.

Lalu ia membuka lemari miliknya di sana. Dan ia memberikan sebuah buku kepadaku. “Ini untukmu”, sembari memberikan buku itu kepadaku. “Buku apa ini?”, tanyaku. “Buku ini berisi tentang Skil Master terkuat. Yang selama ini kau ketahui, Skil Master bersifat mendukung bukan? Namun ada satu Skil Master serangan yang sangat kuat. Namun sampai sekarang belum ada yang bisa menguasainya.Bahkan aku sendiri tidak bisa melakukannya.”, jawabnya. “Lalu mengapa kau berikan kepadaku?”, tanyaku lagi. Ia hanya tersenyum lalu menjawab,”Karena aku yakin kau pasti bisa melakukannya. Kau sudah pernah mengeluarkan Sprint Attack  bukan? Itu adalah salah satu Skil  master.”. Aku teringat kejadian itu. Namun aku sendiri tidak ingat cara memakainya. Aku pun masih tidak mengerti kenapa aku bisa melakukan Skil  itu. Lalu ia kembali berkata,”Ini. Kuberikan juga tongkat milikku. Kau sudah pantas untuk memakainya”. Ia pun lalu memberikan Vengeance yang menyala - nyala. Aku terheran dan bertanya. “Umm.. Sepertinya Tombak ini terlihat sedikit berbeda dari yang biasanya.” Ia tersenyum dan menjawab,”Tombak ini adalah relic, yang jauh lebih kuat dari Tombak  biasa. Gunakanlah ini untuk kebaikan”. Setelah selesai, aku kembali ke rumahku untuk beristirahat.

Esok harinya, aku mendapat tugas untuk melakukan investigasi ke daerah Ether. Divisi penelitian dan pengembangan mengirim 8 orang untuk menyelidiki sebuah temuan baru. Luna, wakil archon kami yang juga mengepalai divisi itu menjelaskan misi itu. “Belakangan ini, kami menemukan sejenis batuan yang lain di daerah Ether. Batu ini tidak didapat di tambang Crag. Nama batu ini adalah etherite. Setelah kami periksa di perpustakaan, etherite ini adalah batu yang sangat langka yang mampu dibentuk menjadi senjata atau force reaver yang sangat kuat. Lebih kuat daripada senjata biasa. Maka saya mengirim kalian semua untuk menyelidikinya”. Begitulah penjelasan yang ia berikan. Siang itu juga kami berangkat. Tim investigasi ini terdiri dari 4 Hidden Soldier, 2 Berserker, 1 Shield Miller dan 1 Holy Chandra, yaitu aku. Graham yang dulu kutemui saat tragedi Isis juga ikut bersamaku. DNieJr mengantarku sampai di terminal Kartela. Setelah kami pamit pada kerabat kami, kami pun segera berangkat.

Setibanya di Ether, kami tidak dapat langsung melakukan investigasi karena badai salju pada waktu itu sangat kuat. Maka kami beristirahat di terminal. Ketika semua sedang istirahat, aku keluar untuk melihat situasi. Untuk berjaga - jaga, aku membawa Tombak pemberian DNieJr. Ketika sedang berjalan - jalan. Seorang Bellato memanggilku. “Hei. YasaFamous namamu bukan?”, tanya orang itu. Ternyata dia adalah Gailardia, ketua grup investigasi ini yang merupakan seorang Berserker. “Ya. Ada perlu apa?”, balasku. Tanpa banyak omong, dia langsung meminum sebuah ramuan dan mengeluarkan pedang miliknya. Astaga, ternyata dia meminum chaos potion. Kupikir dengan adanya tim ini semua orang sudah mulai bisa menerimaku. Tapi ternyata tidak. Ia segera memperkuat dirinya dengan beberapa skill, lalu segera mengambil ancang - ancang. “Bersiaplah. Aku akan sungguh - sungguh”, ucapnya dengan tegas.

Aku benar - benar bingung berada di situasi ini. Tiba - tiba saja orang yang baru kutemui sudah melakukan ini padaku. Dan tampaknya ia serius. Aku tidak punya pilihan lain. Aku harus menghadapinya. Kemudian aku mengeluarkan Vengeance+7 Miliku dan bersiap menerima serangannya. Pertarungan pertama yang aku hadapi setelah menjadi Holy Chandra ternyata bukan dengan monster atau bangsa lain. Tapi ternyata dengan bangsaku sendiri.
''Bersambung......( To Be Continued....)

''YasaFamous = Yuvi'' ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar